Altcoin Apa Saja

Altcoin Apa Saja

Perbedaan Altcoin dan Bitcoin

Perbedaan yang paling jelas dari Bitcoin dan altcoin lainnya adalah di kapitalisasi pasar. Berdasarkan Coingecko saat ini, Bitcoin mendominasi sebanyak 38% dari seluruh kapitalisasi pasar kripto. Bahkan di masa lalu, Bitcoin pernah mendominasi pasar kripto sebanyak 90% di tahun 2014.

Dominasi Bitcoin terhadap altcoin sepanjang sejarah

Banyak lembaga internasional menganggap hanya Bitcoin yang layak untuk dipanggil sebagai ‘emas digital’ karena dominasinya terhadap industri kripto dan keberlangsungan hidupnya sejak tahun 2011. Banyak proyek-proyek kripto lainnya yang gagal sebelum bisa mewujudkan ide dan tujuan mereka.

Saat Bitcoin sangat fluktuatif, banyak altcoin yang jauh lebih fluktuatif. Bitcoin memang sangat fluktuatif dalam pergerakan harganya jika dibandingkan dengan jenis aset lainnya, namun semakin dewasa dan membesarnya nilai pasar, volatilitas harga Bitcoin menjadi semakin normal, terkecuali ketika terjadi bull run ataupun market crash.

Di lain sisi, altcoin dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil dapat sangat fluktuatif, terutama altcoin yang kurang dikenal dengan nilai kapitalisasi pasar di bawah $1 miliar. Mudah bagi pelaku curang untuk mengganggu altcoin dengan kapitalisasi pasar rendah dan menyebabkan harganya jatuh.

Namun, altcoin memiliki target profit lebih baik, karena nilainya bisa meningkat secara drastis. Sebagai contoh, Shiba Inu meningkat nilainya lebih dari 2 juta persen (2,000,000%) di bull run tahun 2021. Ada juga Luna Classic (sebelumnya LUNA) yang jatuh nilainya sampai 99,9% selama market crash tahun 2022.

Saat Bitcoin diciptakan di tahun 2009, saat itu masih jauh dari kata sempurna dan berguna. Sekarang, Bitcoin masih menghadapi permasalahan yang sama terkait skalabilitas dan utilitasnya. Hal ini menjadi alasan altcoin tertentu bekerja pada masalah-masalah skalabilitas dan menciptakan proyek layer-2. Untuk utilitas nya, sudah banyak token-token exchange yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan pedagang di dalam bursa sentral dan juga bursa terdesentralisasi (DEX). Hal ini adalah bagian dari perbedaan teknologi antara Bitcoin dan altcoin-altcoin lainnya.

While every altcoin’s tokenomics are varied, nowadays there are less and less altcoin that use the mining activities to produce blockchain’s blocks.

Ada 2 jenis altcoin berdasarkan bagaimana mereka tercipta, koin proof of work yang membutuhkan asetnya untuk ditambang, dan koin proof of stake yang membutuhkan asetnya dikunci untuk memproduksi koin lainnya.

Contoh dari altcoin PoW adalah: Litecoin (LTC), Dogecoin (DOGE) dan Ethereum Classic (ETC) yang semuanya masih membutuhkan peralatan mining untuk memproduksi blok pada blockchainnya.

Contoh altcoin POS adalah: Ethereum (ETH), Cardano (ADA) dan Solana (SOL)

There are different types of altcoin known for its stable value, which is the stablecoin. The stablecoin value is pegged or tied with another asset value such as world currency, stocks or commodities. This made stablecoin’s value less volatile compared to other altcoin types

Example of stablecoins are: USDT, USDC, DAI and AMPL

Dapat juga disebut token DeFi. Altcoin ini tidak memiliki jaringan blockchain mereka sendiri, nyatanya mereka bisa berjalan pada beberapa jaringan blockchain. Jenis altcoin ini dapat digunakan untuk kegiatan perbankan terdesentralisasi seperti simpan dan pinjam di dalam protokol smart contract.

Contoh altcoin DeFi adalah: Uniswap (UNI), Lido (LDO) dan AAVE

Bitcoin dan Ethereum menghadapi masalah skalabilitas seperti biaya transaksi tinggi, kecepatan jaringan dan jumlah blok yang dapat diproduksi, ada beberapa altcoin yang membantu memecahkan masalah ini, dan mereka disebut sebagai solusi layer-2. Ada Proyek layer-2 dengan token dan altcoin mereka sendiri, dan ada pula proyek layer-2 tanpa adanya token/altcoin.

Contoh altcoin layer-2: Polygon (Matic), Loopring (LRC) dan OMG Network (OMG)

Walaupun diciptakan sebagai candaan dan tidak punya atau minim fungsi. Koin meme juga salah satu jenis altcoin. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dari komunitas-komunitas di dalam proyek koin meme tersebut.

Contoh koin meme: Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIB), Baby Doge dan banyak lainnya.

Musim altcoin adalah peristiwa atau periode waktu di mana banyak altcoin yang nilainya naik secara signifikan.

Selama musim altcoin (alt season), banyak altcoin yang melewati Bitcoin dalam hal kenaikan harga dan persentase kenaikan harga. Di beberapa kejadian, harga Bitcoin tidak bisa tidak fluktuatif, namun mayoritas harga altcoin meningkat dengan sangat cepat

Dalam bull run kripto, musim altcoin dapat diidentifikasi ketika dominasi Bitcoin berkurang di seluruh kapitalisasi pasar kripto dan indeks altcoin mengingkat dominasinya. Selama bull market, ketika dominasi Bitcoin turun lebih dari 5%, bisa dikatakan alt season akan datang.

Investasi kripto beberapa waktu lalu menjadi hal yang booming. Bagaimana tidak? Keuntungan yang bisa didapatkan dari trading kripto bisa menghasilkan cukup banyak uang.

Kripto yang sudah ditemukan sejak tahun 2009 dengan produk awal Bitcoin pun semakin popular dan semakin mendapatkan atensi masyarakat global.

Bitcoin sebagai aset kripto yang banyak diperjualbelikan, memberi keuntungan bagi para investor mata uang digital. Imbasnya, semakin bertambah pula investor yang mulai melirik.

Namun, ternyata investasi kripto tidak hanya terbatas pada Bitcoin saja. Di pasar mata uang kripto ada istilah altcoin yang bisa dipakai untuk berinvestasi.

Potensi keuntungannya juga tak kalah menggiurkan. Bahkan sebagian orang menilai keuntungannya lebih banyak dibanding Bitcoin.

Lantas apa itu altcoin? Mari simak penjelasannya.

“Altcoin” merupakan gabungan dari dua kata “alt/ alternative” dan “coin” yang mencakup semua token atau koin selain Bitcoin.

Peluncuran altcoin yang diluncurkan setelah suksesnya Bitcoin di masyarakat tepatnya pada tahun 2011.

Ditujukan sebagai alternatif koin baru yang jauh lebih baik dari Bitcoin dari segi energi dan kecepatan transaksi.

Apa itu Altcoin Season?

Dunia aset kripto (cryptocurrency) tidak selalu sebatas bitcoin saja. Namun, ada juga koin lainnya yang disukai dan populer selain bitcoin. Koin-koin ini disebut dengan altcoin. Altcoin merupakan semua aset kripto yang dirilis setelah peluncuran Bitcoin. Altcoin diciptakan untuk melampaui Batasan yang terdapat pada Bitcoin sebagai aset digital.

Agar bisa bersaing dengan Bitcoin, tentu altcoin harus memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh Bitcoin. Contoh altcoin adalah Cardano, Ethereum, Binance, Polkadot, Polygon, dan lainnya. Nah, merujuk pada pengertiannya, maka altcoin season adalah periode dimana koin alternatif tersebut mengalami kenaikan nilai akibat meningkatnya volume perdagangan.

Peningkatan volume perdagangan mengakibatkan harga altcoin mengalami lonjakan yang melampaui Bitcoin dan dollar AS. Pada saat altcoin season berlangsung, pasar akan dikuasai oleh altcoin dan Bitcoin kehilangan dominasinya dalam pasar. Hal ini dapat dilihat pada nilai kapitalisasi Bitcoin yang menurun.

Musim ini pernah terjadi pada akhir 2017 dimana Bitcoin telah mencapai puncak harga tertingginya dan di awal tahun 2018, dominasi Bitcoin pada pasar merosot sebesar 37,84 persen.

Altcoin Lebih Maju dari Segi Fungsi

Karena altcoin muncul setelah bitcoin dan memiliki tujuan untuk alternatif yang jauh lebih baik, maka altcoin memiliki fitur yang jauh lebih baik dibandingkan dengan bitcoin.

Misal Ethereum yang jaringannya bisa dipakai banyak token untuk membuat token.

Pro dan Kontra Altcoin

Altcoin (koin alternatif) memiliki beberapa pro dan kontra yang berbeda.

Variabilitas: Ada ribuan altcoin, masing-masing dengan kasus penggunaan uniknya sendiri.

Potensi Kenaikan: Altcoin dapat melipatgandakan nilainya lebih cepat, berkat

Inovasi: Altcoin membawa solusi baru dan inovatif ke pasar.

Ketika fokus pasar bergeser dari aset berisiko rendah ke aset berisiko tinggi, ini dikenal sebagai Musim Altcoin.

diluncurkan pada tahun 2024 untuk membantu memahami kapan pergeseran menuju dan keluar dari tema kripto berisiko tinggi sedang berlangsung.

Penyebab Altcoin Season

Fase yang paling umum dalam suatu bursa kripto adalah naik dan turunnya harga akibat pengaruh permintaan dan penawaran dalam pasar. Nah, hal inilah menjadi alasan bisa terjadinya altcoin season. Ketika Bitcoin telah mencapai harga yang cukup tinggi, beberapa investor atau trader akan mencari alternatif.

Alternatif yang muncul adalah altcoin yang memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan. Dengan begitu, harga bitcoin menjadi stabil dan altcoin menjadi bergejolak. Para investor akan membeli altcoin lewat keuntungan yang didapatkan dari naiknya harga Bitcoin. Hal ini akan mengakibatkan permintaan yang tinggi dan harga menjadi naik.

Walaupun demikian, hal tersebut bukan satu-satunya alasan yang dapat membuat altcoin season. Terkadang ada faktor lain yang dapat membuat altcoin meroket. Misalnya pada tahun 2021, Dogecoin dan Shiba Inu yang merupakan meme coin, bisa meroket karena popularitasnya. Hal ini sama dengan kegilaan NFT yang meningkatkan harga altcoin.

Cara memanfaatkan Altcoin Season

Cara untuk memanfaatkan momentum musim ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan strategi HODL atau trading. HODL atau hold on for dear life merupakan strategi untuk menyimpan koin dalam jangka waktu yang panjang.

Jika kamu menggunakan strategi ini, maka kamu harus memilih altcoin yang memiliki potensi besar di masa depan. Lakukan riset mendalam terhadap whitepaper setiap altcoin yang ingin diinvestasikan. Jangan lupa lakukan diversifikasi karena volatilitas pasar kripto sangat tinggi.

Kamu juga bisa melakukan trading terhadap altcoin yang mengalami kenaikan harga yang drastis. Cara ini cukup berisiko, oleh karena itu kamu lakukan analisis pada altcoin dengan melihat volume perdagangan, kepercayaan publik, serta popularitasnya.

Jangan lupa untuk membuat trading plan seperti target risiko, harga masuk, target keuntungan dan lainnya. Nah, kamu bisa memanfaatkan Aplikasi Ajaib Kripto untuk trading, lho. Aplikasi Ajaib Kripto tersedia fitur yang membantumu buat trading maupun berinvestasi.Nah, tunggu apa lagi? Download Aplikasi ajaib kripto sekarang!

Jakarta, Pintu News – Grayscale, manajer aset digital terbesar di dunia, baru saja merilis daftar 20 altcoin yang diprediksi akan unggul pada kuartal 4 tahun 2024 ini.

Dalam daftar tersebut, Grayscale menambahkan beberapa aset baru seperti SUI, TAO, OP, HNT, CELO, dan UMA. Fokus utama Grayscale adalah pada tokenisasi aset tradisional, platform AI terdesentralisasi, serta kepopuleran meme coin yang berkelanjutan.

Simak lebih lanjut, yuk!

Baca juga: Harga Solana Naik 8% dalam Seminggu, SOL Diprediksi Bakal Tembus ke Rp4,9 Juta?

Lebih lanjut, tema-tema crypto yang diprediksi akan unggul termasuk tokenisasi aset tradisional, kebangkitan platform AI terdesentralisasi, serta popularitas koin meme yang berkelanjutan. Dalam laporan penelitiannya, Grayscale mencatat:

“20 Besar mewakili sekumpulan aset yang terdiversifikasi di seluruh Sektor Kripto yang, dalam pandangan kami, memiliki potensi tinggi selama kuartal mendatang (Gambar 4). Pendekatan kami menggabungkan berbagai faktor, termasuk pertumbuhan/adopsi jaringan, katalis yang akan datang, keberlanjutan fundamental, valuasi token, inflasi pasokan token, dan potensi risiko ekor.”

Beberapa pilihan utama untuk reli Q4 yang kuat sangat jelas seperti Bitcoin . Ini juga termasuk altcoin teratas lainnya seperti Ethereum , Solana (SOL), Toncoin (TON), Chainlink , dll.

Menariknya, Grayscale mengabaikan dua altcoin teratas seperti Ripple dan Cardano . Terlepas dari perkembangan positif dalam gugatan Ripple vs SEC, XRP kehilangan tempat di 20 mata uang kripto teratas Grayscale.

Pendatang baru dalam daftar Grayscale adalah Sui, sebuah blockchain yang baru-baru ini mendapatkan popularitas karena kecepatan transaksinya yang melonjak hingga 80% dan melampaui Solana.

Satu lagi yang masuk dalam daftar adalah Bittensor, yang dikenal dengan pertemuan antara kripto dan AI. Bittensor bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sistem AI terbuka globalnya, dengan demikian menampilkan peningkatan dalam struktur pasarnya, terutama yang melibatkan sumber likuiditas dan harga.

Grayscale juga memasukkan platform penskalaan Ethereum Layer 2, Optimism, ke dalam daftarnya. Optimisme telah mendapatkan banyak popularitas untuk kerangka kerja “Superchain”, yang diadopsi oleh proyek populer lainnya seperti solusi Layer 2 Coinbase.

GenpOp. -- Aset kripto terdiri dari banyak koin. Namun dari semua koin, ada dua jenis yang umum diketahui, yaitu Bitcoin dan yang bukan Bitcoin.

Koin yang bukan Bitcoin disebut Altcoin yang merupakan singkatan alternative coin (koin alternatif).

Dengan demikian, altcoin adalah coin yang merujuk pada koin-koin alternatif dari Bitcoin, yaitu koin kripto selain Bitcoin.

Ada begitu banyak altcoin yang diciptakan di dunia kripto. Lantas apa saja yang termasuk Altcoin?

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai daftar Altcoin terpopuler yang perlu kamu ketahui.

+ Resmi! ETF Bitcoin Spot Diakui di Amerika Serikat untuk Pertama Kali

+ 8 Aset Kripto Terbaik Tahun 2024 Berdasarkan Kapitalisasi Pasar, Bisa Buat Investasi!

+ 10 Faktor Mengapa Harga Bitcoin dan Altcoin akan Naik pada 2024

+ Harga Bitcoin pada Tahun 2024 Diprediksi Bakal Naik Signifikan

+ 8 Cara Memilih Aset Kripto Terbaik, Biar Gak Boncos!

Ethereum adalah salah satu kripto terkemuka di pasar pada tahun 2024. Jaringan Ethereum mendukung smart contract, yang merupakan perjanjian yang dijalankan sendiri yang dapat mengotomatisasi tugas tanpa perantara.

Ethereum dikenal menjalankan smart contract yang secara otomatis dijalankan ketika kondisi terpenuhi dan token non-fungible (NFT).

Sebagai platform kripto dan blockchain, Ethereum adalah favorit beberapa pengembang program. Ethereum juga menampung sejumlah besar DApps dan NFT. Harga ETH sudah naik lebih dari 721,835 persen sejak diluncurkan pada Juli 2014.

Harga Ethereum mengalami fluktuasi nilai yang luar biasa. Dari April 2016 hingga 2 Januari 2024, harganya naik dari sekitar £8 (Rp 157 ribu) menjadi sekitar £1.895 (Rp 37 juta).

Pada puncaknya pada November 2021, nilainya adalah £3.400 (Rp 67 juta), yang menunjukkan volatilitasnya.

Market Cap: £227 miliar / $267 miliar (sekitar Rp 4.400 triliun)

Ketika investor memasuki industri mata uang kripto, ada sebuah istilah yang dikenal sebagai altcoin yang mengacu pada semua jenis mata uang kripto selain Bitcoin. Sejak pertumbuhan cepat Bitcoin di tahun 2013, sangat banyak proyek mata uang kripto lainnya diciptakan untuk menyaingi Bitcoin. Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa ada lebih dari 17.000 proyek altcoin yang beredar di seluruh dunia, dari koin meme hingga ke stablecoin.

Bitcoin adalah mata uang kripto sukses pertama yang ditemukan di tahun 2009. Belajar dari kesuksesan dan kegagalan Bitcoin, banyak proyek mata uang kripto lainnya diciptakan. Bitcoin di tahun 2011 silam, kurang akan utilitas selain fungsinya sebagai sistem pembayaran elektronik digital peer-to-peer, untuk menyelesaikan kurangnya utilitas ini, pakar komputer lainnya menciptakan jenis-jenis mata uang kripto yang berbeda-beda, untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Bitcoin.

Sepanjang berjalannya waktu, sudah ada banyak proyek kripto yang dikembangkan, untuk menyaingi Bitcoin ataupun sebagai proyek pelengkap itu sendiri.

Proyek-proyek kripto lain ini disebut sebagai Altcoin. “Alt” adalah singkatan untuk kata alternatif, dan “Coin” berarti suatu mata uang kripto atau Bitcoin. Altcoin dapat diartikan sebagai mata uang kripto alternatif dan bisa juga sebagai alternatif Bitcoin.

Ethereum adalah altcoin terbesar dalam halnya kapitalisasi pasar dan selalu berada di posisi nomor dua di ranking aset kripto sejak tahun 2105.

Beberapa Altcoin yang Masuk Daftar Grayscale

Beberapa altcoin lain yang masuk ke dalam daftar Grayscale adalah Helium (HNT), Celo (CELO), dan UMA Protocol (UMA).

Baca juga: Shiba Inu, Pepe, dan Dogecoin Melonjak: Berikut 3 Memecoin Terbaik untuk Bull Run Berikutnya!

Helium berspesialisasi dalam jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN) dan telah membangun model alokasi sumber daya yang efisien untuk cakupan jaringan nirkabel. Helium telah mendapatkan posisi pasar yang menonjol dengan lebih dari satu juta hotspot dan menghasilkan pendapatan biaya jaringan.

Di sisi lain, blockchain Celo yang mengutamakan seluler sedang bertransisi ke jaringan Ethereum Layer 2. Jaringan ini memberikan penekanan kuat pada stablecoin dan solusi pembayaran.

Adopsi yang terus meningkat di negara-negara berkembang, terutama di Afrika, telah dipercepat oleh aplikasi MiniPay Opera Browser. Celo juga telah melampaui Tron dalam transaksi stablecoin harian.

Melengkapi daftar pendatang baru adalah Protokol UMA, yang menyoroti peran penting oracle dalam ruang pasar prediktif dalam blockchain. Dengan mendukung Polymarket, platform pasar prediksi terkemuka, UMA memastikan resolusi hasil pasar yang transparan dan terdesentralisasi.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Pengertian Altcoin adalah adalah cryptocurrency lain yang diluncurkan setelah kesuksesan Bitcoin. Umumnya sebagai alternatif yang lebih baik dari Bitcoin.

Istilah ini mengacu pada semua cryptocurrency selain dari Bitcoin. Pada awal 2020 ada lebih dari 5.000 cryptocurrency dengan beberapa perkiraan. Menurut CoinMarketCap, altcoin menyumbang lebih dari 34% dari total pasar cryptocurrency pada Februari 2020.

“Altcoin” adalah kombinasi dari dua kata “alt” dan “coin” dan mencakup semua alternatif untuk Bitcoin. Keberhasilan Bitcoin sebagai mata uang digital peer-to-peer pertama yang membuka jalan.

Mencoba menargetkan batasan yang dirasakan dari Bitcoin, Altcoin harus memiliki keunggulan kompetitif untuk berhasil melawan Bitcoin.

Banyak altcoin dibangun di atas kerangka dasar yang disediakan oleh Bitcoin. Dengan demikian sebagian besar altcoin adalah peer-to-peer. Mereka mencoba menawarkan cara yang efisien dan murah untuk melakukan transaksi di Internet.

Baca juga: Metode Investasi Cryptocurrency Paling Menguntungkan

1. Berbasis Penambangan

Memiliki proses penambangan di mana koin baru dihasilkan dengan memecahkan masalah yang menantang untuk membuka blokir. Sebagian besar altcoin teratas pada awal 2020 termasuk dalam kategori ini. Ethereum adalah altcoin berbasis pertambangan paling terkenal pada Februari 2020.

Stablecoin berupaya meningkatkan Bitcoin dengan mengurangi volatilitas. Dalam praktik sebenarnya, ini dicapai dengan mengikat nilai koin ke mata uang yang ada.

Baca juga: Apa Itu White Paper?

Terkait dengan bisnis dan sering diluncurkan dalam penawaran koin awal (ICO). Token keamanan menyerupai saham tradisional. Dan mereka sering menjanjikan beberapa jenis dividen seperti pembayaran atau kepemilikan dalam bisnis.

Token utilitas memberikan klaim pada layanan dan terkadang dijual sebagai bagian dari ICO. Filecoin adalah contoh luar biasa dari token utilitas yang ditawarkan di ICO. Filecoin dirancang untuk dapat ditukar dengan ruang penyimpanan file terdesentralisasi.

Apa Perbedaan Antara Kripto dan Altcoin?

Altcoin adalah semua aset kripto selain Bitcoin dan Ethereum. Bitcoiner suka menekankan bahwa Bitcoin bukanlah aset kripto tetapi kategorinya sendiri. Namun, tidak ada perbedaan antara kripto dan altcoin (koin alternatif).

Ada beberapa jenis altcoin (koin alternatif).

Token pembayaran berfokus pada pembayaran sebagai kasus penggunaan utamanya. Token ini sering tidak dianggap sebagai aset kripto "nyata" karena cenderung lebih terpusat.

adalah salah satu yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu dalam ekosistemnya. Misalnya, membayar

dapat dianggap sebagai utilitas.

digunakan untuk memilih

proyek. Misalnya, pemegang token tata kelola dapat memengaruhi tingkat biaya yang dapat dibebankan proyek pada

adalah aset kripto yang dibuat sebagai lelucon dan tanpa utilitas yang jelas. Misalnya,

adalah dua koin meme yang populer.

adalah aset kripto yang dipatok ke mata uang seperti dolar dan seringkali didukung dengan agunan dalam mata uang

. Stablecoin bukanlah altcoin "nyata" karena nilainya tidak naik-turun seperti aset kripto lain.

Daftar Altcoin Terbaik untuk Investasi Aset kripto

Dilansir dari artikel Indodax Academy dengan judul Daftar Altcoin Terbaik Tahun 2022, ada lima altcoin terbaik untuk investasi asset kripto, yaitu:

Tidak salah Polygon (MATIC) masuk menjadi salah satu dari lima altcoin terbaik untuk investasi kripto.

Bagaimana tidak? Berdasarkan data dari Coingecko, Polygon (MATIC) masuk dalam daftar top 10 peringkat di Coingecko.

Polygon (MATIC) yang sudah terlisting di Indodax ini juga menjadi salah satu kripto yang tengah digandrungi oleh para investor saat ini.

Merupakan token ERC-20, Polygon MATIC dapat menanggulangi tingginya gas fee tanpa melepaskan keamanan pengguna.

Koin MATIC dikembangkan oleh para pengembang Ethereum India, yakni Jaynti Kanani, Sandeep Nailwal, Anurag Arjun, dan Mihailo Bjelic sebagai solusi permasalahan jaringan, gas fee, kecepatan transaksi, dan skalabilitas Ethereum.

Tidak hanya sebagai instrumen investasi, matic juga bisa digunakan untuk staking.

Solana (SOL) menjadi salah satu altcoin yang bisa dijadikan pilihan. Solana masuk dalam daftar top 20 berdasarkan market Coingecko dan merupakan kripto yang udah ter-listing di Indodax.

Solana digadang menjadi Ethereum killer karena memberikan layanan transaksi cepat namun murah dan teknologinya dilengkapi oleh teknologi smart contract.

Keunggulan yang dimiliki Solana yaitu penggabungan konsensus Proof-of-Stake dan Proof-of-History untuk memaksimalkan skalabilitasnya.

Dengan transaksi cepat 65.000 TPS (Transaction Per Second) hanya dengan biaya 0,00025 dolar AS, tentu jauh lebih efisien dibandingkan Ethereum.

Ether, adalah altcoin nomor satu dan kripto nomor dua berdasarkan pemeringkatan Coingecko.

Maka tidak heran altcoin satu ini masuk menjadi salah satu altcoin terbaik untuk berinvestasi.

Didirikan oleh Vitalik Buterin, Ethereum menjadi suatu platform blockchain yang memiliki banyak sekali kelebihan dibanding Bitcoin.

Salah satunya jaringannya yang sering dipakai untuk berbagai macam hal seperti smart contract ataupun pembuatan token token yang kini banyak beredar.

Token Ether sering digunakan untuk membeli NFT di platform marketplace NFT ternama.

Dogecoin adalah salah satu kripto yang masuk ke dalam top 10 pemeringkatan kripto menurut Coingecko.

Maka dari itu tidak bisa kita pungkiri bahwa kripto ini masuk menjadi salah satu altcoin yang pas untuk berinvestasi.

Dogecoin yang merupakan sebuah meme coin memiliki banyak sekali penggemar berkat didompleng oleh CEO Twitter, Elon Musk.

Dogecoin dibuat oleh insinyur IBM Billy Markus dan insinyur Adobe Jackson Palmer.

Dengan jumlah dogecoin yang tidak terbatas, Harga doge yang mudah berubah karena volatilitas nya cukup tinggi sehingga bisa menuai return yang bagus.

Memiliki harga yang murah, dan tingkat popularitas yang tinggi tidak heran altcoin ini selalu bertengger di peringkat atas.

Litecoin masuk dalam top 20 peringkat koin berdasarkan Coingecko.

Litecoin merupakan kripto dibawah lisensi MIT/X11 yang merupakan hasil modifikasi dari Bitcoin.

Litecoin yang diterbitkan pada tahun 2011 oleh Charlie Lee bertujuan untuk mengembangkan versi Bitcoin yang lebih cepat dan murah.

Litecoin telah listing di Indodax dimana sebelum membeli Kamu bisa mengecek harga litecoin di sini dan litecoin bisa dipilih oleh para investor yang ingin berinvestasi di altcoin.

Jadi, begitulah penjelasan singkat mengenai apa itu altcoin dan seluk beluknya.

Adapun jenis-jenis Altcoin lainnya yang bisa Kamu transaksikan ada di Indodax. Kamu bisa melihatnya di halaman market Indodax dan cari yang menguntungkan.

Jika masih penasaran dan membutuhkan pencerahan, silakan kunjungi Indodax Academy.

Bagi para trader maupun investor kripto pastinya sangat menantikan musim bullish sehingga bisa mendapatkan keuntungan. Nah, bursa kripto cenderung mengikuti pergerakan harga bitcoin sebagai acuan harga. Namun, ada kalanya koin lainnya justru menghijau dan naik melebihi pergerakan harga bitcoin. Hal ini dinamakan altcoin season.

Namun, apa itu altcoin season? Dan kapan ini terjadi? Yuk, simak artikel berikut ini!